DomaiNesia

Kamis, 22 Juli 2021

Agar Investasi Tak Menyerupai 'Beli Kucing Dalam Karung', Ini Tipsnya

Stock exchange market concept, businesswoman trader looking on ponsel cerdas with graphs analysis candle line on sofa in house, diagrams on screen.
Foto: Getty Images/iStockphoto/Sitthiphong

Jakarta - Jumlah penanam modal di Jawa Barat meningkat dalam bertahun-tahun terakhir. Sampai dengan tahun 2020, ada lebih dari 270 ribuan penanam modal di Jawa Barat, dan di Q1 2021 ada komplemen 151.049 orang penanam modal baru.

Kepala Kantor Perwakilan BEI Jawa Barat Reza Sadat Shahmeini menyebut kenaikan jumlah penanam modal membuktikan kian banyak penduduk teredukasi tentang pasar modal. Hal itu disampaikannya dalam bincang-bincang daring 'Mengungkap Potensi Investasi di Jawa Barat dikala Pandemi' yang diselenggarakan oleh IDX Channel dan bjb Sekuritas.

"Antusiasme penduduk untuk mengenal pasar modal sudah makin tinggi. Ini merupakan buah dari banyak sekali edukasi yang sudah diberikan pada penduduk sejak sekian tahun lalu," kata Reza dikutip dalam keterangan tertulis, Senin (12/7/2021).

Direktur Utama bjb Sekuritas Yogi Heditia Permadi menyertakan minat investasi yang meningkat di kelompok penduduk juga perlu diimbangi dengan penajaman literasi penduduk seputar pasar modal. Terlebih untuk berinvestasi di masa pandemi, terdapat sejumlah hal yang dinilai penting untuk diamati masyarakat.

Salah satunya, ungkap Yogi, merupakan dengan lebih jeli menyaksikan potensi bisnis yang masih terus bergeliat di tengah keadaan ekonomi secara biasa yang mengalami penurunan.

"Saat pandemi ini terdapat sejumlah sektor bisnis yang masih sustain. Seperti bidang farmasi, hal yang berbau digital tergolong digital banking, juga sektor konsumsi dasar dan keperluan penduduk masih manis untuk dikoleksi. Di masa PPKM, distribusi barang dan jasa masih cukup bagus, daya beli penduduk juga masih cukup baik," terang Yogi.

Ia menyertakan penduduk juga perlu memicu faktor mendasar perusahaan selaku materi analisa sebelum tentukan untuk berinvestasi saham. Hal itu termasuk kinerja keuangan perusahaan, bisnis perusahaan, hingga posisi perusahaan yang bersangkutan dalam industri yang dijalani.

"Posisinya ada di mana, apakah market leader atau bukan, apakah pasarnya masih meningkat atau sudah decline. Kalau masih terus berkembang, mempunyai arti bagus. Kalau punya waktu yang cukup, annual report perusahaan juga semestinya dipelajari. Agar bisa punya citra bagaimana administrasi perusahaan tersebut berjalan," papar Yogi.

Yogi menekankan hal tersebut penting untuk dijalankan mudah-mudahan penanam modal tidak berinvestasi bagaikan 'membeli kucing dalam karung'. Kemampuan analisa jangka panjang terkait kapan penanam modal semestinya menanam atau menyudahi investasinya dalam sebuah perusahaan tertentu, terang Yogi, akan menghindarkan dirinya dari hal-hal yang merugikan.

"Banyak juga yang berpendapat bahwa berbelanja saham IPO (Initial Public Offering) niscaya untung. Sebetulnya yang utama, tetap mesti diamati usahanya apa, peluangnya bagaimana, dan kinerja perusahaan tersebut sebelum IPO menyerupai apa. Yang penting mengenal perusahaannya apalagi dulu (sebelum berinvestasi) terlepas IPO ataupun yang sudah listing," imbuh Yogi.

Sementara itu, Yogi menyodorkan bjb Sekuritas Sebagai Perusahaan Efek Daerah (PED) pertama di Indonesia yang sudah mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), memiliki janji tersendiri untuk mengembangkan literasi penduduk Jawa Barat terhadap pasar modal. Sejumlah upaya dijalankan untuk menjalankan edukasi, menyerupai lewat pendekatan personal terhadap nasabah maupun kolaborasi dengan sejumlah kampus.

"bjb Sekuritas merupakan sekuritas yang unik, kami lahir selaku perusahaan dampak tempat dan oleh jadinya diamanatkan untuk mendorong investasi di kawasan tempat kami beroperasi, yakni Jawa Barat. Sesuai ketentuan OJK, cuma penduduk yang memiliki KTP Jawa Barat yang sanggup kami layani untuk menjalankan investasi," ulas Yogi.

Ia menyatakan bjb Sekuritas memiliki sejumlah keunggulan, menyerupai memfasilitasi investasi online yang gampang untuk dilakukan. Selain itu, bjb Sekuritas juga sanggup menampilkan update market saban hari selaku tutorial bagi para penanam modal untuk berinvestasi.

"Untuk buka rekening transaksi cukup dijalankan lewat ponsel cerdas atau laptop, tak perlu tiba ke kantor. Fee-nya cukup bersaing, dan kami juga selalu menampilkan insight saham-saham mana yang cukup manis untuk dikoleksi atau perlu dikurangi di setiap harinya," urai Yogi.



Simak Video "KuTips: Tips Raup Cuan Maksimal dari Investasi"
[Gambas:Video 20detik]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Agar Investasi Tak Menyerupai 'Beli Kucing Dalam Karung', Ini Tipsnya

Foto: Getty Images/iStockphoto/Sitthiphong Jakarta - Jumlah penanam modal di Jawa Barat meningkat dalam bertahun-tahun terakhir. Sampai d...